Bagaikan Papan Gantung


Kau bagaikan amarah dan dukaku
Saat kulit putihmu menghiasi ruangan
Dikelilingi pintu dan jendela
Disana kamu digunakan

Tapi ketika kamu dipenuhi tulisan dan coretan tinta
Yang menguasai seluruh tubuhmu
Disitulah kamu hanya meratapi sebuah kesedihan
Yang menusuk disetiap tulang-tulangmu

Terkadang walaupun sebuah penghapus
Datang menghilangkan semua coretan itu
Tapi rasa sakit itu tidak pernah hilang
Dan itu hanya menambahkan sebuah luka.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen

Tak sampai