Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Aku Meraih

Gambar
Ku daki gunung yang tinggi Ku lewati hutan rimba raya Tanpa memandang ke belakang Keringatpun membasahi tubuhku Semuanya itu aku tak peduli Demi meraih kesuksesan Kuberjuang, kuberlari, dan kugapaikan Namun kesuksesan  melewati berbagai         rintangan  dengan berjuang Ku sampai di puncak Ku teriak ke semua orang “Berjuanganlah dengan harapan Karna harapan induk dari kesuksesan”

Perjuangan Ayah Bunda

Gambar
Ayah engkau telah mendidikku Engkau rela bekerja keras Iklas mengeluarkan keringat Agar menikmati hidupku nanti Bunda detik demi detik hari demi hari bahkan bulan demi bulan Engkau telah mengandungku Memperjuangkan hidup dan matimu Hingga aku hadir dan menikmati alam ciptaanmu Ayah ohh Bunda darimu aku mengerti arti sebuah kehidupan Belajar tentang perjuangan Mergerti arti sebuah pengorbanan Arti cinta kasihmu abadi dalam hidupku hingga aku dewasa ini Ayah, Bunda.. Engkaulah surgaku, matahariku, pelitaku. Perjuanganmu takan aku lupakan.

Manusia Pejuang

Gambar
MANUSIA PEJUANG   “Dunia adalah panggung sandiwara. Pria dan wanita hanya pemain belaka, mereka naik panggung, turun panggung. Setiap orang dalam hidupnya memainkan berbagai peran”, demikian ungkapan seorang novelis termasyhur dunia, William Shakespeare. Ia melihat peran manusia layaknya seorang aktris atau aktor dalam sebuah sandiwara. Peran itu ada dalam kehidupan manusia. Manusia dihadapakan dengan pelbagai peran dan pilihan yang harus dilakoni. Hidup ini selalu saja ada pilihan. Selalu saja ada lakon-lakon yang harus dijalani.  Khalil Gibran seorang penyair terkenal dalam pencariannya akan hidup, melihat hidup manusia tidak hanya sebatas pada panggung sandiwara, tetapi lebih dari itu hidup manusia adalah sebuah medan pertempuran. Kita adalah pejuang yang bertempur di arena kehidupan. Kita adalah pejuang yang bebas, tetapi terikat. Kita bebas bertindak menurut hati nurani dan mengupayakan segala sesuatu yang mendukung kehidupan kita, tetapi sekaligus terikat dengan ...

Hanya Sebuah Coretan

Gambar
 HANYA SEBUAH CORETAN      Siang itu, aku duduk di sebuah kursi kosong tanpa meja. Disitu aku merenungkan nasibku di rumah yang teduh ini. Semenata itu muncul pertanyaan dalam diriku mengapa aku harus berada disini? Apa tujuanku kesini? Dan sampai kapan aku berada disini? Pertanyaan kritis ini ada datang tak tentu arahnya. Sambil memikirkan pertanyaan ini, tiba-tiba salah seorang temanku datang dan menyapaku dengan senyuman. Hai,, apa kabar? Siang bolong ko bengong. Ada apa sihh?  Lalu aku bangun dari tempat dudukku menuju kearah pertanyaan itu. Dengan lantang aku menjawabnya. Hy juga. Kabar baik. Teman, begini tadi aku merenungkan nasibku sendiri di Kampus ini. Kemudian tiba-tiba muncul pertanyaan kritis dalam diriku bahwa mengapa yah aku ada disini? Apa tujuanku ke sini? Sampai kapan aku berada di sini. Aku tidak tau teman mengapa petanyaan ini muncul. Dengan spontan dia merespon. Ahh teman biasa aja kali... ini adalah tempat kita mengadu nasib. Tujuan k...

Bagaikan Papan Gantung

Kau bagaikan amarah dan dukaku Saat kulit putihmu menghiasi ruangan Dikelilingi pintu dan jendela Disana kamu digunakan Tapi ketika kamu dipenuhi tulisan dan coretan tinta Yang menguasai seluruh tubuhmu Disitulah kamu hanya meratapi sebuah kesedihan Yang menusuk disetiap tulang-tulangmu Terkadang walaupun sebuah penghapus Datang menghilangkan semua coretan itu Tapi rasa sakit itu tidak pernah hilang Dan itu hanya menambahkan sebuah luka.

Pena

Gambar
PENA Kamu hanyalah sebuah benda mati Yang diisikan dengan tinta-tinta yang berwarna. Tapi  bermanfaat untuk kehidupan orang lain. Engkau rela digenggam terus-menerus Hingga engkau dilempar kesana kemari Tanpa ada jerit kesakitan yang menampak pada tubuhmu. Hingga pada akhirnya....... Kau hanya mendapatkan sebuah kekosongan pada dirimu.

Cerpen

Gambar
JANGAN SEBUT NAMA AYAH Sebelumnya dia berkenalan dengan seorang cowok yang kebetulan salah satu mahasiswa di STKIP St. paulus Ruteng .Selama berkenalan dengan dia, Lina sering keluar dari rumah  dengan alasan bertemu dengan luki pacarnya. Perubahan Lina membuat kedua orang tuanya khawatir. Akan tetapi setiap kali kedua orang tuanya memberi nasihat Lina selalu melawan. Karena Lina tidak pernah mau mendengar perkataan orang tuanya mereka hanya bisa pasrah dan terus berdoa agar memberi kesadaran kepada anak mereka Lina.Setelah mereka lama berkenalan Lina mengajak Luki kerumah. “ternyata itulah alasan kenapa Lina selalu keluar rumah” kata ayahnya dalam hati. Tetapi kedua orang tua Lina menyambut Luki dengan baik. Memang setiap kali Luki kerumahnya dia selalu menunjukan sikap yang baik di depan kedua orang tua Lina. Luki yang ternyata adalah lelaki buaya darat yang pandai memikat hati wanita. Seiring berjalanya waktu hubungan mereka pun semakin dalam sampai-sampai Lina lupa dir...